Di tengah berbagai tantangan global terkait perubahan iklim, krisis energi, dan tekanan pembangunan yang tidak selalu seimbang dengan daya dukung lingkungan, munculnya inisiatif berbasis ekonomi hijau bukan lagi sekadar alternatif, melainkan kebutuhan mendesak.
Salah satu contoh kecil namun signifikan dari semangat ini dapat ditemukan dalam penyelenggaraan Taiwan Excellence Happy Run 2025 di Jakarta.
Meski berbalut kemasan ajang olahraga dan budaya, acara ini diam-diam menyisipkan pesan dan praktik nyata tentang pentingnya keberlanjutan, inovasi ramah lingkungan, dan kolaborasi ekonomi hijau antarnegara, yang sangat relevan bagi masa depan Indonesia.
Ketika 5.000 peserta mendaftarkan diri hanya dalam 30 menit untuk mengikuti kegiatan olahraga itu, publik barangkali melihatnya sebagai antusiasme terhadap gaya hidup sehat.
Namun di balik itu, acara ini mengusung misi yang jauh lebih besar yakni memperkuat kerja sama bilateral dalam ekosistem hijau dan memperkenalkan teknologi serta gaya hidup berkelanjutan kepada masyarakat urban Indonesia.
Kolaborasi antara Taiwan dan Indonesia melalui acara seperti ini membuka ruang baru untuk pertukaran nilai-nilai yang mendukung agenda pembangunan rendah karbon dan berbasis inovasi hijau.
Ekonomi hijau, sebagaimana didefinisikan oleh UN Environment Programme, adalah model pertumbuhan yang memperhitungkan keseimbangan antara pembangunan ekonomi, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan.
Dalam konteks Indonesia, yang tengah bergerak menuju transisi energi dan ekonomi berbasis keberlanjutan, sinergi dengan negara-negara yang memiliki kekuatan di bidang teknologi hijau seperti Taiwan menjadi sangat strategis.
Taiwan sendiri selama satu dekade terakhir telah menempatkan inovasi dan keberlanjutan sebagai poros utama dalam pengembangan industrinya.
Hal ini tercermin dalam produk-produk yang ditampilkan di Paviliun Taiwan Excellence, mulai dari teknologi kesehatan hingga perangkat hemat energi dari merek seperti Delta Electronics dan Thermaltake.