Kamu mungkin sudah bermain-main dengan ChatGPT atau Gemini. Tapi tahukah kamu bahwa ada orang-orang yang dibayar puluhan juta rupiah hanya untuk menyusun pertanyaan kepada AI? Mereka adalah prompt engineer – penerjemah antara bahasa manusia dan logika mesin.
Menurut laporan WandB.ai, permintaan untuk ahli prompt engineering meningkat 700% dalam setahun terakhir. Gajinya? Bisa mencapai $300.000/tahun untuk yang benar-benar ahli. Kabar baiknya: ini adalah salah satu bidang di dunia AI yang bisa kamu masuki tanpa gelar komputer.
Apa Sebenarnya yang Dikerjakan oleh Seorang Prompt Engineer?
Bayangkan AI sebagai mahasiswa baru yang sangat pintar tapi belum memahami nuansa. Tugasmu adalah memberi instruksi yang begitu jelas sehingga tidak ada ruang untuk salah tafsir.
Seorang prompt engineer profesional tidak sekadar mengetik “Buatkan saya rencana bisnis”. Mereka akan menyusun:
“Buatkan outline rencana bisnis untuk startup edtech di Indonesia, target usia 15-22 tahun, dengan model freemium. Sertakan analisis kompetitor, strategi monetisasi, dan proyeksi keuangan 3 tahun. Format dalam poin-poin singkat dengan bahasa santap tapi profesional.”
Perbedaan hasilnya? Seperti membandingkan kopi instan dengan specialty brew.
3 Kesalahan yang Wajib Dihindari oleh Seorang Prompt Engineer Pemula!
Prompt engineering bukan sekadar memberi instruksi kepada AI—itu seni menyusun perintah yang dapat menghasilkan keluaran paling optimal. Salah satu kesalahan umum adalah memberikan prompt yang terlalu umum, seperti “Tulis artikel.” Perintah ini bisa menghasilkan teks yang kurang spesifik dan tidak sesuai harapan. Sebaliknya, menyusun prompt yang lebih terperinci, seperti “Tulis artikel 500 kata tentang dampak TikTok pada UMKM Indonesia, dengan gaya jurnalistik dan 3 contoh studi kasus,” akan memberikan hasil lebih relevan dan berkualitas.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan konteks. AI hanya memahami apa yang diberikan dalam prompt—tanpa arahan yang jelas, ia tidak dapat menyusun konten sesuai kebutuhan. Misalnya, jika kamu meminta konten marketing, spesifikasikan tone of voice yang diinginkan, apakah harus formal, santai, atau persuasif.
Terakhir, iterasi adalah bagian penting dalam interaksi dengan AI. Prompt pertama sering kali bukan yang terbaik. Ahli sejati memahami bahwa komunikasi dengan AI adalah proses bertahap—seperti memahat patung dari balok marmer, hasil akhir membutuhkan penyempurnaan yang konstan. Dengan mencoba berbagai variasi prompt dan membandingkan hasilnya, kamu bisa mengasah intuisi dalam mengarahkan AI untuk menghasilkan keluaran yang paling sesuai dengan kebutuhanmu
Alat dan Sumber Daya yang Diperlukan untuk Belajar
Menjelajahi platform seperti dan DeepLearning.AI bisa menjadi langkah awal yang baik untuk memahami prompt engineering dari dasar hingga tingkat lanjutan. Kursus gratis memberi fondasi yang solid, sementara program bersertifikat bisa memberikan validasi profesional bagi mereka yang ingin mendalami bidang ini lebih serius.
Eksperimen sederhana dengan meminta AI menyelesaikan tugas yang sama menggunakan variasi prompt dapat membantu membangun intuisi tentang bagaimana mesin merespons instruksi. Dengan membandingkan hasilnya, kamu bisa memahami pola, nuansa, dan teknik yang mempengaruhi output, yang menjadi esensi dari prompt engineering.
Mostafa Ibrahim merangkum konsep ini dengan baik dalam panduannya di WandB.ai: “Prompt engineering yang baik adalah 50% sains, 50% seni – dan 100% eksperimen.” Eksplorasi dan uji coba berulang adalah kunci untuk benar-benar menguasai teknik ini. Aku bisa membantumu merancang eksperimen atau menyusun panduan dokumentasi dari percobaan yang kamu lakukan.